Muhammadiyah • Jul 17 2023 • 38 Dilihat
MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Workshop implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berbasis kemitraan pada fakultas syariah dan hukum UIN Sunan Kalijaga berhasil diselenggarakan pada Ahad lalu (16/07). Acara yang dilaksanakan di Kaliurang ini dihadiri oleh berbagai narasumber, termasuk perwakilan dari Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah ‘Aabidah Ummu Aziizah.
Dalam workshop ini, tujuan utama adalah merumuskan materi-materi yang akan di-MBKM-kan di UIN Sunan Kalijaga. MBKM, yang memiliki arti bebas sebebas-bebasnya, memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk memilih mata kuliah di luar prodi mereka. Sebagai contoh, banyak alumnus prodi syariah dan hukum ini yang akhirnya berkarir di Kantor Urusan Agama (KUA) Kementerian Agama dan bidang terkait lainnya. Namun, dengan adanya MBKM, mahasiswa diizinkan untuk mengambil mata kuliah di bidang peternakan, mesin, politik, dan berbagai bidang lainnya selama dua semester.
“MBKM ini artinya bebas sebebas-bebasnya. Sebagai contoh para alumnus prodi ini banyak yang akhirnya berkarir di KUA Kemenag dsb. Tapi dengan adanya MBKM ini, selama dua semester boleh berkuliah di peternakan, mesin, politik, dan lain-lain. Meskipun begitu, UIN tetap berupaya untuk tidak memaksakan interdisipliner pada disiplin disiplin ilmu yang benar-benar tidak memiliki keterkaitan dengan hukum dan syariah,” ucap ‘Aabidah.
UIN Sunan Kalijaga sendiri memiliki keinginan kuat untuk mengimplementasikan MBKM dengan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK), sehingga proses pembelajaran tidak bersifat arbitrer dan lebih terukur. Dalam hal ini, fakultas syariah dan hukum berupaya menjalankan MBKM dengan baik.
Salah satu aspek penting dalam workshop ini adalah kerjasama dengan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. UIN Sunan Kalijaga mengajak lembaga tersebut menjadi mitra MBKM dalam program studi Perbandingan Mazhab. Program studi ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemahaman dan perbandingan antara mazhab dalam bidang ushul, jinayat, munakahat, ibadat, mawaris, mu’amalat, siyasah, masail fikhiyyah, dan qawaid fikhiyyah.
Dibandingkan dengan semester sebelumnya, prodi Perbandingan Mazhab berkomitmen untuk lebih memperkuat kerjasama dengan mitra ini. Mereka berpartisipasi aktif dalam penyusunan fatwa, mulai dari tahap pendidikan di Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) hingga pengambilan keputusan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Diharapkan workshop ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengembangkan MBKM di UIN Sunan Kalijaga, terutama dalam prodi Perbandingan Mazhab. Kerjasama dengan Lembaga Komisi Fatwa Muhammadiyah diharapkan dapat memperkaya pemahaman mahasiswa tentang perbandingan mazhab dan memperkuat kualitas pendidikan di UIN Sunan Kalijaga.
Hits: 0
sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id
muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
View all postsmuhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais, menekankan pen...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi saksi berkumpulnya sekita...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) harus menjadi arus ut...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, KENDARI – Evangelis (Ev) Munfaridah dari Majelis Gereja Kebangunan Kalam Allah...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Manhaj Tarjih Muhammadiyah dirancang untuk menjaga relevansi dan ...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Dalam wawancara yang disiarkan pada Sabtu (24/08) di acara ROSI, Kom...
No comments yet.