Friday, November 22, 2024
29.4 C
Gresik

Memasuki Fase Coklit, Haedar Nashir Ajak Warga Masyarakat Kawal Pemilu 2024

MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Seiring dengan berjalannnya fase Coklit yang dilakukan oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih/PPDP), Haedar Nashir mengajak warga masyarakat untuk mendukung pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang. Menurutnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) telah bekerja keras demi terselenggaranya pesta demokrasi yang jujur dan adil.

“Seluruh warga masyarakat perlu mendukung penyelenggaraan Pemilu yang dilaksanakan KPU, Bawaslu, beserta jajaran lainnya agar berjalan sebagaimana mestinya sesuai jadwal pada 14 Februari 2024,” ucap Ketua Umum PP Muhammadiyah ini pada Senin (20/02).

Sebagai sarana bagi rakyat untuk memilih pemimpin, Haedar menegaskan bahwa kunci keberhasilan Pemilu terletak pada warga negara. Partisipasi rakyat ini begitu penting sebab turut serta dalam menentukan haluan negara. Baik atau buruknya masa depan negara sangat ditentukan oleh siapa yang akan memimpin. Karenanya, selain partisipasi publik dibutuhkan pula pertanggungjawaban agar negeri ini dipimpin oleh orang memiliki kompetensi tinggi.

“Hasil Pemilu 2024 itu harus menghasilkan pilihan rakyat yang terbaik untuk membawa Indonesia menjadi negara dan bangsa yang dicita-citakan para pendiri negara ini, negara yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Rakyatnya bersatu dan semakin cerdas,” tutur Haedar.

Menjelang masa Pemilu, para elit politik biasanya berlomba untuk mendapatkan simpati masyarakat dengan cara apapun. Haedar berharap para kontestan Pemilu 2024 memiliki jiwa kenegarawanan, teladan yang baik, dan berkepribadian yang luhur sehingga tidak terjadi politik uang. Sebab politik uang sangat berpotensi merugikan bagi kemajuan bangsa dalam sistem demokrasi di Indonesia.

“Pemilu tidak sekadar tentang kemenangan kursi kekuasaan. Indonesia akan menjadi negara yang bebas dari korupsi, dan berbagai persoalan lainnya, jika para elit memiliki moralitas dan jiwa kenegarawanan yang tinggi,” kata Haedar.

“Mari kita akhiri tidak adanya politik uang, transaksional, dan politik kotor yang mencederai proses demokrasi. Hargai para penyelenggara Pemilu, mari kita imbangi dengan politik yang bersih. Sebab apapun tergantung kita sebagai rakyat,” tambahnya.

Hits: 1

sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id

Author

Hot this week

PCIM dan PCIA Pakistan Gelar Seminar Kesehatan Mental Untuk Keluarga Multikultural

BANDUNGMU.COM, Pakistan – Perbedaan budaya sering menjadi tantangan bagi...

Exploring bisexuality – uncovering the possibilities

If you’re unsure just what youare looking for, or...

Refleksi atas Bahtsul Masail Pesantren NU yang Kurang Relevan

Bahtsul Masail, tradisi intelektual khas pesantren Nahdlatul Ulama (NU),...

Milad Muhammadiyah: Gerakan Keterbaruan Persyarikatan (2)

Oleh: Ace Somantri* BANDUNGMU.COM – Gerakan keterbaruan bukanlah hal yang...

Topics

spot_img

Related Articles