MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURABAYA – kepeloporan Muhammadiyah dalam membangun pendidikan Islam modern jangan menjadi romantisme sejarah, yang malah kemudian menina bobokan gerakan persyarikatan ini.
Dikenal sebagai organisasi tajdid atau pembaharuan, Muhammadiyah sudah seyogyanya terus bergerak merespon perubahan zaman, termasuk pembaharuan dalam lembaga pendidikan yang dikelolanya yang berjumlah ribuan itu.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menyebut kepeloporan Muhammadiyah dalam pendidikan Islam modern jangan kalah ataupun disaingi keunggulannya oleh lembaga pendidikan lain.
Menurutnya, ketidakmauan Muhammadiyah dikalahkan atau disaingi oleh yang lain tidak dimaknai secara negatif, sebab itu adalah bagian dari berfastabiqul khairat atau berlomba-lomba dalam kebaikan.
Di hadapan peserta Perayaan Milad ke-111 Muhammadiyah yang diadakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim di Surabaya (11/11) lalu, Haedar berpesan supaya kepeloporan itu dijaga dan dikembangkan.
Termasuk kepeloporan Muhammadiyah dalam mendirikan Republik Indonesia. Melalui kader yang mengisi jabatan-jabatan strategis, Muhammadiyah juga harus meneruskan peran itu. Sebab perlu dicatat, Muhammadiyah menjadi salah satu organisasi penting yang menopang berdirinya Republik Indonesia.
Peran kebangsaan tersebut, kata Haedar, telah dilakukan oleh Muhammadiyah bahkan sejak sebelum kemerdekaan. Akan tetapi, di era sekarang tidak banyak kader Muhammadiyah yang mengisi jabatan-jabatan penting di elit strategis.
Pada masa Orde Baru, kader Muhammadiyah banyak bertebaran di posisi-posisi strategis. Mereka lahir dari keluarga Islam yang moderat, yang sadar akan pentingnya pendidikan, jabatan yang mereka dapatkan bukan hasil kompromi Muhammadiyah dengan penguasa.
“Dahulu ketika Orde Baru lahir, itu banyak orang Muhammadiyah bermunculan di eksekutif, legislatif, sampai yudikatif, itu hasil dari proses pendidikan yang berhasil, keluarga Muhammadiyah yang moderat,” ungkap Haedar.
Oleh karena itu, PP Muhammadiyah mendorong kader-kader terbaiknya untuk terlibat aktif di berbagai ruang-ruang publik untuk kepentingan publik, membawa aspirasi publik, dan jangan terlena dalam urusan-urusan jangka pendek.
Hits: 1
No comments yet.