Friday, November 22, 2024
33.9 C
Gresik

Mubalig dan Warga Muhammadiyah Diharap Hindari Perdebatan Siapa Paling Sunah

MUHAMMADIYAH.OR.ID, LAMONGAN – Mubalig dan warga Muhammadiyah diminta tidak terjebak atau ikutan larut dalam perdebatan internal, saling menjatuhkan klaim sebagai ahlussunnah, dan menuduh syiah.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal pada Sabtu (22/6) dalam Kajian Rutin yang diadakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan di Umla.

Berkaca dari kasus yang terjadi di kawasan Timur Tengah, Fathurrahman menjelaskan di sana meski sama-sama Arab dan beragama Islam, mereka pecah dan sulit disatukan disebabkan perbedaan pandangan keagamaan.

“Kalau Muhammadiyah masuk ke dalam pertikaian tentang istilah ini tidak jadi kita bikin rumah sakit. Habis energi kita untuk bertikai secara internal,” ungkap Fathurrahman Kamal.

Alumni Arab Saudi ini menjelaskan, di masa sekarang terkadang perdebatan tidak lagi tentang pelaksanaan sunnahnya, tapi lebih kepada sensitivitas golongan – sosiologis dan psikologis yang ditampakkan melalui simbol-simbol dangkal.

Terkait dengan perbedaan beberapa pandangan disebabkan oleh pendekatan yang digunakan. Muhammadiyah, kata Fathur, antara ilmu agama dengan sains merupakan dua hal yang saling menopang bukan saling kontradiktif.

Merujuk pendapat dari Imam Ibnu Hazm, ahlussunnah adalah mereka ahlul haq yaitu lawan dari ahlul bid’ah. Tapi yang perlu dicatat adalah tidak setiap persoalan khilafiyah dalam agama otomatis itu adalah bid’ah.

Di antara perbedaan-perbedaan definisi bid’ah dalam konteks hadiah pahala bagi orang yang meninggal, kata Fathur, mubalig dan warga Muhammadiyah tidak boleh gamang dalam pelaksanaan agama Islam.

Sebab terdapat berbagai pandangan yang disampaikan oleh ulama besar dunia, misalnya Imam Syafii yang cenderung menerima tradisi tersebut, dan Imam Hambali yang menolak tradisi keagamaan tersebut.

“Termasuk orang qunut itu juga bukan bid’ah, itu persoalan khilafiyah. Beberapa teman saya yang baru pulang dari Madinah itu yang masih kurang jauh ngopinya di awal-awal mengharamkan qunut, tapi semakin ke sini – tidak mengapa qunut,” katanya.

Fathurrahman berseloroh dengan mengajak para mubalig yang mudah membid’ahkan yang lain untuk ngopi, sebab dia memandang saat ini surplus bid’ah – bukan persoalan dalil tapi kurang luasnya radius pergaulan dan bacaan.

sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id

Author

Hot this week

Prodi Bioteknologi UM Bandung Ajak Siswa SMP Pahami Dampak Buruk Zat Adiktif

BANDUNGMU.COM, Bandung — Program Studi Bioteknologi Universitas Muhammadiyah (UM)...

Workshop Bahas Sanitasi dan Stunting: Aisyiyah Jawa Timur Gandeng USAID IUWASH Tangguh

Surabaya – Isu sanitasi dan air bersih menjadi perhatian...

Milad ke-112 Muhammadiyah , MI Assa’adah Gelar Aksi Pungut Sampah untuk Lingkungan Bersih

GRESIK - Dalam rangka memperingati Milad ke-112 Muhammadiyah, Madrasah Ibtidaiyah...

PCIM dan PCIA Pakistan Gelar Seminar Kesehatan Mental Untuk Keluarga Multikultural

BANDUNGMU.COM, Pakistan – Perbedaan budaya sering menjadi tantangan bagi...

Exploring bisexuality – uncovering the possibilities

If you’re unsure just what youare looking for, or...

Topics

Prodi Bioteknologi UM Bandung Ajak Siswa SMP Pahami Dampak Buruk Zat Adiktif

BANDUNGMU.COM, Bandung — Program Studi Bioteknologi Universitas Muhammadiyah (UM)...

Workshop Bahas Sanitasi dan Stunting: Aisyiyah Jawa Timur Gandeng USAID IUWASH Tangguh

Surabaya – Isu sanitasi dan air bersih menjadi perhatian...

Milad ke-112 Muhammadiyah , MI Assa’adah Gelar Aksi Pungut Sampah untuk Lingkungan Bersih

GRESIK - Dalam rangka memperingati Milad ke-112 Muhammadiyah, Madrasah Ibtidaiyah...

PCIM dan PCIA Pakistan Gelar Seminar Kesehatan Mental Untuk Keluarga Multikultural

BANDUNGMU.COM, Pakistan – Perbedaan budaya sering menjadi tantangan bagi...

Exploring bisexuality – uncovering the possibilities

If you’re unsure just what youare looking for, or...

Refleksi atas Bahtsul Masail Pesantren NU yang Kurang Relevan

Bahtsul Masail, tradisi intelektual khas pesantren Nahdlatul Ulama (NU),...

Milad Muhammadiyah: Gerakan Keterbaruan Persyarikatan (2)

Oleh: Ace Somantri* BANDUNGMU.COM – Gerakan keterbaruan bukanlah hal yang...
spot_img

Related Articles