Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Muhammadiyah Membela Jiwa Manusia dengan RS, Panduan Keagamaan dan Petunjuk Keselamatan yang Rasional

    Mar 31 202332 Dilihat

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Mungkin menyaksikan orang non-pribumi sekarang berobat ke rumah-rumah sakit Muhammadiyah terlihat biasa saja. Akan tetapi kalau dilihat dalam konteks seabad silam, non-pribumi berobat ke rumah sakit milik Muhammadiyah yang notabene milik pribumi menjadi sebuah fenomena yang luar biasa menarik.

    Alasan fenomena ini menarik pada masa itu, kata Muhammad Yuanda Zahra, Sejarawan Muhammadiyah pada, Jumat (31/3), karena saat itu kelas sosial di tengah penjajahan begitu kental dan tonjolkan. Adanya kelas sosial tersebut untuk menunjukkan dominasi non-pribumi terhadap pribumi, yang dianggap sebagai manusia kelas bawah.

    Fenomena non-pribumi berobat ke rumah sakit milik Muhammadiyah, imbuhnya, menjadi tanda bahwa kemajuan Muhammadiyah dalam memberikan pelayanan kesehatan lebih unggul ketimbang yang lain. Pelayanan kesehatan Muhammadiyah menjadi pesaing serius rumah sakit yang dimiliki oleh Pemerintah Hindia Belanda.

    Selain karena pengobatan-penyakit, kata Yuanda, perkembangan Muhammadiyah di masa kolonial hingga pendudukan Jepang dan setelahnya juga dipengaruhi oleh peta sebagai petunjuk warga Muhammadiyah ketika bepergian untuk menghadiri kongres, pers sebagai penyambung dan penyampai informasi yang luas, dan yang terakhir adalah perang.

    Sejarawan Muhammadiyah lulusan Universiti Leiden Belanda ini menuturkan, jika disingkat perkembangan Muhammadiyah dengan irisan-irisan tersebut sebagai 4P yaitu peta, penyakit, pers dan perang.

    Mengulik Muhammadiyah di era ‘bingung’ pada 1941-1942 atau masa transisi dari pendudukan Belanda ke Jepang, dalam penelitiannya Yuanda menemukan bahwa Muhammadiyah menyelamatkan jiwa manusia bukan hanya melalui rumah sakit, tapi juga melalui petunjuk-petunjuk keagamaan.

    “Jadi usaha Muhammadiyah menyelamatkan jiwa seseorang itu bukan hanya dalam bentuk rumah sakit. Tetapi juga dalam bentuk keagamaan, panduan-panduan yang rasional untuk orang itu bisa menyelamatkan diri.” Ungkapnya.

    Sebagaimana diketahui, pada masa transisi pendudukan itu Indonesia menjadi bagian dari medan Perang Dunia II. Pribumi termasuk warga Muhammadiyah keselamatannya juga terancam. Oleh karena itu dibutuhkan panduan atau petunjuk untuk menyelamatkan jiwa-jiwa manusia ini.

    Fakta sejarah tersebut dapat ditemukan dalam Majalah Adil milik Muhammadiyah Surakarta. Di masa peperangan itu, Majalah Adil memiliki konten yang berisi informasi tentang petunjuk keselamatan jiwa di masa perang. Melalui isi dari Majalah Adil ini pula, ditemukan corak berpikir Muhammadiyah yang rasional.

    “Muhammadiyah itu mengkomunikasikan antara panduan keagamaan dengan panduan secara rasional untuk menyelamatkan diri ketika perang terjadi.” Katanya.

    Hits: 0

    sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id

    Author

    Share to

    Written by

    muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah

    Related News

    Muhammadiyah Maksimalkan Wakaf dalam Sek...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais, menekankan pen...

    Muhammadiyah Proyeksikan Kemandirian Eko...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi saksi berkumpulnya sekita...

    ‘Aisyiyah Dorong Pengarusutamaan E...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) harus menjadi arus ut...

    Pendidikan Inklusif Muhammadiyah Diapres...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, KENDARI – Evangelis (Ev) Munfaridah dari Majelis Gereja Kebangunan Kalam Allah...

    Menelusuri Ragam Metode Penentuan Hukum ...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Manhaj Tarjih Muhammadiyah dirancang untuk menjaga relevansi dan ...

    Bukan Gedungnya, Tapi Mentalitas Kolonia...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Dalam wawancara yang disiarkan pada Sabtu (24/08) di acara ROSI, Kom...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top