MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi saksi berkumpulnya sekitar 250 pimpinan pesantren Muhammadiyah dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang digelar oleh Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan (LP2) Pusat Muhammadiyah.
Rakornas yang berlangsung selama tiga hari, dari Selasa hingga Kamis (27-29/08), fokus membahas strategi pendayagunaan wakaf dan pengembangan ekonomi untuk mencapai kemandirian pesantren Muhammadiyah.
Dengan tema “Membangun Kemandirian Pesantren Muhammadiyah Melalui Pendayagunaan Wakaf dan Pengembangan Ekonomi,” Rakornas ini menghadirkan para anggota LP2 dari berbagai wilayah dan daerah, serta para mudir Pesantren Muhammadiyah se-Indonesia.
Ketua LP2 PP Muhammadiyah, Maskuri, mengungkapkan rasa terima kasih kepada UMS yang telah menjadi tuan rumah acara penting ini. “Kami sangat menghargai kehadiran para peserta Rakornas yang jumlahnya mencapai ratusan orang ini,” ujar Maskuri.
Rakornas ini bertujuan untuk mensosialisasikan kebijakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam pengembangan pesantren, memfasilitasi koordinasi antar lembaga, serta merumuskan langkah-langkah strategis untuk memanfaatkan potensi wakaf dan mengembangkan ekonomi pesantren.
Rakornas juga menjadi forum penting untuk menyatukan program-program dari berbagai majelis, seperti Majelis Ekonomi, Majelis Pemberdayaan Wakaf, dan Lembaga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam rangka pengembangan ekonomi pesantren.
Dalam sambutannya, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais, menekankan pentingnya optimalisasi wakaf yang telah diamanatkan kepada Muhammadiyah.
“Wakaf harus diproduktifkan agar tidak terbengkalai. Tanah wakaf bisa difungsikan untuk pertanian dan perkebunan, yang pada akhirnya akan mendukung kemandirian pangan Muhammadiyah,” ujar Ahmad Dahlan Rais.
Ia juga menyoroti urgensi ketergantungan pangan yang dihadapi Indonesia saat ini dan menyebutkan bahwa optimalisasi wakaf dapat menjadi solusi untuk meminimalisir krisis pangan. Setelah menyampaikan pidato kuncinya, Ahmad Dahlan Rais kemudian membuka acara Rakornas secara resmi.
Rakornas ini juga diisi oleh berbagai kegiatan yang menghadirkan para pemateri dari kalangan pimpinan Muhammadiyah, seperti Sa’ad Ibrahim, Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi Pesantren Muhammadiyah, yang membahas “Pendayagunaan Wakaf dan Pengembangan Unit Usaha Menuju Kemandirian Pesantren Muhammadiyah.”
Selain itu, berbagai komisi dibentuk untuk membahas isu-isu krusial mengenai pengembangan pesantren Muhammadiyah agar mampu bersaing di kancah nasional. Melalui Rakornas ini, diharapkan pesantren Muhammadiyah dapat terus berkembang dan berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan wakaf dan pengembangan ekonomi yang berkelanjutan.