back to top
Sunday, January 19, 2025
27.5 C
Gresik

Muhammadiyah Tak Perlu Menggembar-gemborkan Toleransi, karena Sudah Mempraktikkan – PWMU.CO

Dr Phil Ahmad Norma: Muhammadiyah Tak Perlu Menggembar-gemborkan Toleransi, karena Sudah Mempraktikkan. (Tangkapan layar Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

Muhammadiyah Tak Perlu Menggembar-gemborkan Toleransi, karena Sudah Mempraktikkan, liputan Mohamad Su’ud, kontrinutor PWMU.CO Lamongan.

PWMU.CO – Tidak semua tren kita tiru. Di ujung penghidupan keahlian dan kontribusi yang lebih dibutuhkan. Muhammadiyah tidak tertarik pemikiran yang tidak bisa dilakukan. 

Demikian paparan yang disampaikan oleh Dr Phil Ahmad Norma Permata SAg MA Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dalam acara Baitul Arqom yang diikuti oleh Pimpinan Cabang istimewa Muhammadiyah (PCIM) sedunia, Ahad, (17/4/2022).

Acara yang digelar melalui Zoom ini mengambil tema Penguatan Kelembagaan, Amal Usaha, dan Internasionalisasi Dakwah dan Pemikiran Muhammadiyah.

“Bicara toleransi dan persaudaraan, Muhammadiyah sudah memiliki MDMC, Lazismu, majelis-majelis. Semua orientasinya menolong orang,” tandas dosen Sosiologi, UIN Yogyakarta, ini.

Bukti Konkret

Norma memberikan bukti konkret, semisal Universitas Muhammadiyah Kupang yang 70 persen mahasiswanya Katolik. Dosenya juga banyak yang Katolik. “Jadi, kita tidak pernah menggembar-gemborkan toleransi. Sebagai bahan diskusi boleh (tapi yang penting praktiknya),” tegasnya.

Menurut Norma, kita tidak perlu tergiur dengan pemikiran lain. Yang sudah ada sudah cukup, tinggal mengaktualisasikan. “Konsep Darul Ahdi wa Syahadah, sudah tersedia, tinggal mengaktualkan ke dalam nilai Islam. Tidak lagi mempertanyakan, negara kita bentuk apa,” papar doktor Westfalische Wilhelms Universitat Muster, ini.

Norma juga mengingatkan bahwa Muhammadiyah sudah melakukan, bukan sekedar apa yang dipahami. “Bukan hanya gagasan, tapi apa yang sudah diijalankan dan diprogramkan Muhammadiyah,” ungkap lulusan S1 Universitas Muhammadiyah Surakarta, ini.

Di bagian lain, norma menyinggung tentang konsep pendidikan Muhammadiyah, bahwa selama ini Muhammadiyah menyelenggarakan gerakan sekolahan, untuk memutus nisbat dari orang tua kepada keahliannya. “Muhammadiyah dengan adanya sekolahan, anak bisa mengembangkan keahliannya, bukan ikut pekerjaan orangtua,” tambahnya. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

sumber berita by [pwmu.co]

Author

Hot this week

Ketua PWA Jatim, Dra Rukmini Amar, MAp, Buka Konsolidasi Majelis Tabligh dan Ketarjihan se-Jawa Timur

Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Jawa Timur, Dra Rukmini...

Semarak Malam Legian

Puisi Suhartoko Anak muda …. Kupahatkan kesejukan di wajah kalian, di...

Lahir Lagi

LAHIR-LAGI Ranjang adalah pertapaan. Antara kelahiran- kematian. Pertarungan tanpa suara,...

MI Mulia Gelar Kegiatan Ecoprint dan Mewarnai, Tingkatkan Kreativitas Siswa

MI Muhammadiyah 5 Cangaan, yang lebih dikenal sebagai MI...

Praktik Semaphore, Siswa SD Al Islam Cerme Belajar Sambil Bermain

Siswa-siswi SD Al Islam Cerme kembali menunjukkan antusiasme mereka...

Topics

Semarak Malam Legian

Puisi Suhartoko Anak muda …. Kupahatkan kesejukan di wajah kalian, di...

Lahir Lagi

LAHIR-LAGI Ranjang adalah pertapaan. Antara kelahiran- kematian. Pertarungan tanpa suara,...

MI Mulia Gelar Kegiatan Ecoprint dan Mewarnai, Tingkatkan Kreativitas Siswa

MI Muhammadiyah 5 Cangaan, yang lebih dikenal sebagai MI...

Praktik Semaphore, Siswa SD Al Islam Cerme Belajar Sambil Bermain

Siswa-siswi SD Al Islam Cerme kembali menunjukkan antusiasme mereka...

Hujan Kedua

Hujan Kedua Menggigil terus resahBerteduh tetap kuyupTerbenam raih cahaya Hujan kabarkan...

Lazismu Gresik Himpun Dana ZISKA Rp12,9 Miliar, 6.010 Jiwa Terbantu

Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik melaporkan capaian kinerja...
spot_img

Related Articles