Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Pelayan Kesehatan Bukan Bandar, Haedar Nashir: Tugas Utamanya Kemanusiaan

    Sep 04 202350 Dilihat

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, KULONPROGO – Tentang kekhawatiran perubahan paradigma kesehatan menjadi industri, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir tegaskan bahwa kesehatan adalah hak setiap manusia, dan bukan industri, serta pelayan kesehatan juga bukan bandar.

    Tenaga kesehatan dan seluruh pengelola pelayanan kesehatan tegas Haedar, mereka bukan bandar. Melainkan mereka adalah orang yang tampil untuk menyelamatkan nyawa manusia, dengan tugas utamanya adalah kemanusiaan.

    Guru Besar Sosiologi ini menjelaskan tentang istilah bandar yang ia gunakan. Menurutnya bandar itu manusia yang hanya mengumpulkan setiap ‘koin’ untuk menjadi pundi-pundi bagi dirinya sendiri. Hal itu menyalahi prinsip kesehatan yang berorientasi pada kemanusiaan.

    “Hati-hati di saat kita lengah itu, karena tugas utamanya adalah kemanusiaan. Hatta memberikan senyuman ketika memberikan pelayanan itu katanya menjadi obat tersendiri bagi pasien,” ungkap Haedar (2/9) dalam Pembukaan Rakornas MPKU PP Muhammadiyah.

    Kepada para civitas hospitalia di lembaga pelayanan kesehatan Muhammadiyah tanpa terkecuali, Haedar berpesan supaya dalam memberikan pelayanan harus berorientasi pada kemanusiaan, humanisme atau insaniah. 

    “Saya rasa bagus untuk membangkitkan humanity – insaniah kita, dengan cara insaniah kita. Bahwa kalau kita menolong orang lain, maka Tuhan juga akan menolong kita,” imbuhnya.

    Bahkan bukan hanya kepada civitas hospitalia saja, melainkan juga kepada civitas akademik, dan seluruh aktivitas di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah perlu untuk kembali menghidupkan orientasi insaniah – tanpa mengesampingkan orientasi keTuhanan. 

    “Bukan menjadi bandar, tugas suci mendidik dan orientasi kemanusiaannya tinggi,” tegas Haedar.

    Dia khawatir jika seluruh civitas di lingkungan Muhammadiyah, lebih-lebih di lembaga-lembaga yang diselenggarakan oleh negara jika kehilangan orientasi insaniahnya akan hanya disibukkan pada pengumpulan pundi-pundi keduniaan.

    Di Muhammadiyah, sambung Haedar, terdapat ajaran mendasar dari KH. Ahmad Dahlan yaitu welas asih. Ajaran tersebut meniscayakan layanan yang diberikan oleh Muhammadiyah bukan berorientasi pada keuntungan ‘bandar’ semata, tapi juga mengedepankan orientasi insaniah.

    Hits: 1

    sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id

    Author

    Share to

    Written by

    muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah

    Related News

    Muhammadiyah Maksimalkan Wakaf dalam Sek...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais, menekankan pen...

    Muhammadiyah Proyeksikan Kemandirian Eko...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi saksi berkumpulnya sekita...

    ‘Aisyiyah Dorong Pengarusutamaan E...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) harus menjadi arus ut...

    Pendidikan Inklusif Muhammadiyah Diapres...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, KENDARI – Evangelis (Ev) Munfaridah dari Majelis Gereja Kebangunan Kalam Allah...

    Menelusuri Ragam Metode Penentuan Hukum ...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Manhaj Tarjih Muhammadiyah dirancang untuk menjaga relevansi dan ...

    Bukan Gedungnya, Tapi Mentalitas Kolonia...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Dalam wawancara yang disiarkan pada Sabtu (24/08) di acara ROSI, Kom...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top