Muhammadiyah • Apr 02 2023 • 32 Dilihat
MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Dalam melakukan ijtihad, Manhaj Tarjih Muhammadiyah menggunakan pendekatan. Menurut Ketua PP Muhammadiyah Syamsul Anwar, pendekatan adalah pandangan teoritis yang menjadi pintu masuk untuk melakukan kajian terhadap masalah yang dibahas. Terdapat tiga pendekatan yang digunakan, yaitu bayani, burhani, dan irfani.
Menurut Syamsul, pendekatan bayani ialah sistem pengetahuan Islam yang bertitik tolak dari nas sebagai sumber pengetahuan dasar. Di dalam pendekatan bayani, berkembang sejumlah cabang keilmuan seperti ilmu kalam, akhlak, fikih, hadis, tafsir, bahasa, dan tarikh. Menurut Syamsul, tarikh termasuk rumpun bayani karena seringkali menelaah teks-teks yang bersanad di dalam kitab-kitab turats. Dari yang tipis hingga ada kitab yang berjilid-jilid tebal.
Pendekatan ini biasanya banyak digunakan dalam memecahkan masalah-masalah terkait ibadah mahdah (khusus) karena asas hukum syariah tentang ibadah menegaskan bahwa ibadah itu pada asasnya tidak dapat dilaksanakan kecuali yang disyariatkan. Nabi Saw pun pernah bersabda bahwa urusan keagamaan terutama hal-hal yang menyangkut mahdlah mesti merujuk kepada dirinya. Lebih jauh, Syamsul mengutip sejumlah kaidah usul fikih, salah satunya berbunyi: pada dasarnya ibadah itu haram, kecuali disertai dengan dalil (teks).
“Tidak mungkin kita memahami agama tanpa bayani. Kenapa? Karena pemahaman bayani itu pemahaman yang bersumber kepada teks-teks,” ucap Syamsul dalam Pengajian Ramadan 1444 H PP Muhammadiyah di UHAMKA pada Jumat (31/03).
Akan tetapi, pendekatan bayani saja tidak cukup, sehingga kata Syamsul perlu ditopang dengan pendekatan burhani. Pendekatan ini adalah sistem pengetahuan yang berbasis pada akal (al-‘aql) dan empirisme (al-tajribah). Misalnya, kewajiban ibadah puasa Ramadan tidak mungkin dilaksanakan tanpa bantuan ilmu pengetahuan untuk menentukan kapan masuknya awal bulan Ramadan. Termasuk juga kajian medis tentang puasa.
“Kenapa pakai hisab untuk menentukan awal bulan Hijriyah? Karena hisab itu memudahkan kita. Inilah perintah agama. Hilangkan kesulitan dan datangkan kemudahan. Fungsi ilmu pengetahuan ialah memudahkan kehidupan kita. Inilah kenapa memakai hisab,” ucap Syamsul.
Hits: 0
sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id
muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
View all postsmuhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais, menekankan pen...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi saksi berkumpulnya sekita...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) harus menjadi arus ut...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, KENDARI – Evangelis (Ev) Munfaridah dari Majelis Gereja Kebangunan Kalam Allah...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Manhaj Tarjih Muhammadiyah dirancang untuk menjaga relevansi dan ...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Dalam wawancara yang disiarkan pada Sabtu (24/08) di acara ROSI, Kom...
No comments yet.