Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Pendekatan Bayani Saja Tidak Cukup, Kita Butuh Burhani

    Apr 02 202332 Dilihat

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Dalam melakukan ijtihad, Manhaj Tarjih Muhammadiyah menggunakan pendekatan. Menurut Ketua PP Muhammadiyah Syamsul Anwar, pendekatan adalah pandangan teoritis yang menjadi pintu masuk untuk melakukan kajian terhadap masalah yang dibahas. Terdapat tiga pendekatan yang digunakan, yaitu bayani, burhani, dan irfani.

    Menurut Syamsul, pendekatan bayani ialah sistem pengetahuan Islam yang bertitik tolak dari nas sebagai sumber pengetahuan dasar. Di dalam pendekatan bayani, berkembang sejumlah cabang keilmuan seperti ilmu kalam, akhlak, fikih, hadis, tafsir, bahasa, dan tarikh. Menurut Syamsul, tarikh termasuk rumpun bayani karena seringkali menelaah teks-teks yang bersanad di dalam kitab-kitab turats. Dari yang tipis hingga ada kitab yang berjilid-jilid tebal.

    Pendekatan ini biasanya banyak digunakan dalam memecahkan masalah-masalah terkait ibadah mahdah (khusus) karena asas hukum syariah tentang ibadah menegaskan bahwa ibadah itu pada asasnya tidak dapat dilaksanakan kecuali yang disyariatkan. Nabi Saw pun pernah bersabda bahwa urusan keagamaan terutama hal-hal yang menyangkut mahdlah mesti merujuk kepada dirinya. Lebih jauh, Syamsul mengutip sejumlah kaidah usul fikih, salah satunya berbunyi: pada dasarnya ibadah itu haram, kecuali disertai dengan dalil (teks).

    “Tidak mungkin kita memahami agama tanpa bayani. Kenapa? Karena pemahaman bayani itu pemahaman yang bersumber kepada teks-teks,” ucap Syamsul dalam Pengajian Ramadan 1444 H PP Muhammadiyah di UHAMKA pada Jumat (31/03).

    Akan tetapi, pendekatan bayani saja tidak cukup, sehingga kata Syamsul perlu ditopang dengan pendekatan burhani. Pendekatan ini adalah sistem pengetahuan yang berbasis pada akal (al-‘aql) dan empirisme (al-tajribah). Misalnya, kewajiban ibadah puasa Ramadan tidak mungkin dilaksanakan tanpa bantuan ilmu pengetahuan untuk menentukan kapan masuknya awal bulan Ramadan. Termasuk juga kajian medis tentang puasa.

    “Kenapa pakai hisab untuk menentukan awal bulan Hijriyah? Karena hisab itu memudahkan kita. Inilah perintah agama. Hilangkan kesulitan dan datangkan kemudahan. Fungsi ilmu pengetahuan ialah memudahkan kehidupan kita. Inilah kenapa memakai hisab,” ucap Syamsul.

    Hits: 0

    sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id

    Author

    Share to

    Written by

    muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah

    Related News

    Muhammadiyah Maksimalkan Wakaf dalam Sek...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais, menekankan pen...

    Muhammadiyah Proyeksikan Kemandirian Eko...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi saksi berkumpulnya sekita...

    ‘Aisyiyah Dorong Pengarusutamaan E...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) harus menjadi arus ut...

    Pendidikan Inklusif Muhammadiyah Diapres...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, KENDARI – Evangelis (Ev) Munfaridah dari Majelis Gereja Kebangunan Kalam Allah...

    Menelusuri Ragam Metode Penentuan Hukum ...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Manhaj Tarjih Muhammadiyah dirancang untuk menjaga relevansi dan ...

    Bukan Gedungnya, Tapi Mentalitas Kolonia...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Dalam wawancara yang disiarkan pada Sabtu (24/08) di acara ROSI, Kom...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top