Penurunan Stunting Jadi Isu Strategi Program Kolaborasi MPKU PWM Yogyakarya, Makes Aisyiyah, dan BKKBN

banner 468x60

BANDUNGMU.COM, Kulonprogo — Penurunan stunting menjadi isu strategi bersama Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PWM DIY & Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat.

Hal ini di tunjukkan dengan kolaborasi kegiatan Sosialisasi Program Pencegahan Stunting yang berlangsung di RM Dapur Semar Wates Kulonprogo pada Sabtu 12 Agustus 2023.

Kegiatan ini dihadiri Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo, Ketua MPKU PWM DIY Masykur Rahmat, PDM & PDA Kabupaten Kulon Progo, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMKPPKB) Kabupaten Kulon Progo, Majelis Pembina Kesehatan Umum PWM dan PDM se-DIY, Majelis Kesehatan Aisyiyah PWA dan PDA se-DIY serta Direktur RS & Klinik Muhammadiyah.

Stunting atau pertumbuhan terhambat merupakan masalah kesehatan global yang dialami oleh anak-anak di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Stunting terjadi akibat kekurangan gizi kronis pada masa pertumbuhan awal anak, biasanya pada periode 1.000 hari pertama sejak konsepsi hingga usia dua tahun.

Kondisi ini berdampak serius pada perkembangan fisik dan mental anak, serta memiliki implikasi jangka panjang terhadap kualitas hidup dan produktivitas di masa dewasa ujar Masykur Rahmat Ketua MPKU PWM DIY.

Lebih lanjut Masykur Rahmat menyampaikan tujuan kegiatan ini adalah memberikan bekal dan pemahaman tentang langkah pencegahan stunting dalam menyusun program kerja MPKU di tingkat pimpinan wilayah, daerah, cabang, ranting, dan Majelis Kesehatan di tingkat pimpinan wilayah, daerah, cabang, ranting. Kemudian adanya kerja sama antara MPKU, Majelis Kesehatan, Aisyiyah, dan BKKBN pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.

Sementara itu Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo mengatakan bahwa stunting disebabkan tiga hal.

Pertama, dalam proses pengasuhan anak yaitu suboptimal nutrition atau kekurangan asupan makanan. Kedua, suboptimal health atau anak yang sering sakit-sakitan. Ketiga, suboptimal parenting atau pola pengasuhan anak yang tidak optimal.

Ia menambahkan peran serta Muhammadiyah dan Aisyiyah dengan jejaringnya yang luar biasa dapat memberikan edukasi kepada masyarakat luas.***



sumber berita ini dari bandungmu.com

Author