Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Pepatah Minang Ini Dianggap Modal Hadapi Resesi Ekonomi Global

    Jan 14 202326 Dilihat

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Allah Swt di dalam Surat Al-Baqarah ayat 155 berfirman bahwa hidup manusia akan diuji dengan sedikit rasa ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, kehilangan jiwa, dan kekurangan buah-buahan.

    Menurut Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas ujian itu adalah suatu kondisi krisis dalam berbagai aspek: baik itu politik, keamanan, ekonomi, kesehatan, gizi, hingga finansial. Meski dipastikan mengalami krisis, namun manusia tetap diperintahkan Tuhan untuk bersabar.

    “Bersabar itu tidak dalam makna pasif yaitu menunggu, tapi kita berusaha semaksimal mungkin yang bisa kita lakukan,” ucapnya dalam Pengajian Bulanan PP Muhammadiyah, Jumat (13/1).

    Agar dapat melewati suatu krisis dengan baik, kata Anwar perlu kreativitas individu sekaligus kreativitas kolektif atau kolektivitas jama’i.

    “Oleh karena itu ada filosofi di kalangan masyarakat Minangkabau, apa sikap kita menghadapi krisis ekonomi supaya ada optimisme yaitu duduk sendiri bersempit-sempit, duduk bersama berlapang-lapang,” ujarnya.

    Maksud dari pepatah ini kata dia adalah krisis apapun akan terasa lebih mudah dihadapi jika semua pihak saling bergotong royong dan bahu membahu mengatasi masalah tersebut.

    “Dalam menghadapi krisis dan masalah yang cukup luas, maka tidak mungkin bagi kita menghadapi itu secara sendiri-sendiri. Dan kalau kita menghadapi sendiri-sendiri maka beban masalah itu akan terasa sangat berat karena hidup ini sudah terintegrasi sedemikian rupa sehingga akan sulit bagi kita,” kata Anwar.

    Karenanya agar tercipta suatu keadaan di mana rakyat mau bergotong royong  dan memiliki sifat kebersamaan dalam menghadapi suatu masalah, menurut Anwar diperlukan rasa kesatuan dan persatuan dari semua pihak.

    “Oleh karena itu bagi saya secara kolektif terutama kehidupan berbangsa dan bernegara, maka kesatuan dan persatuan di antara warga bangsa itu harus kuat. Dan kalau seandainya kita bisa meningkatkan rasa kebersamaan di antara kita, maka rasa-rasanya seberat apapun masalah itu akan bisa kita atasi. Karena kata orang bijak berat sama dipikul, ringan sama dijinjing,” pungkasnya. (afn)

    Hits: 0

    sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id

    Author

    Share to

    Written by

    muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah

    Related News

    Muhammadiyah Maksimalkan Wakaf dalam Sek...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais, menekankan pen...

    Muhammadiyah Proyeksikan Kemandirian Eko...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi saksi berkumpulnya sekita...

    ‘Aisyiyah Dorong Pengarusutamaan E...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) harus menjadi arus ut...

    Pendidikan Inklusif Muhammadiyah Diapres...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, KENDARI – Evangelis (Ev) Munfaridah dari Majelis Gereja Kebangunan Kalam Allah...

    Menelusuri Ragam Metode Penentuan Hukum ...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Manhaj Tarjih Muhammadiyah dirancang untuk menjaga relevansi dan ...

    Bukan Gedungnya, Tapi Mentalitas Kolonia...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Dalam wawancara yang disiarkan pada Sabtu (24/08) di acara ROSI, Kom...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top