MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrahman menyebut, meski puasa merupakan madrasah atau pendidikan bagi jiwa atau rohani, tetapi puasa juga bisa mendidik badan atau jasad manusia supaya tetap sehat.
Pada Bulan Ramadan 1444 H ini, dr. Agus Taufiq mengajak kepada seluruh umat Islam untuk lebih aktif lagi mendatangi kajian-kajian dan majelis ilmu. Menurutnya, jangan sampai puasa hanya mendapatkan lapar dan haus saja, tapi kualitas ketaqwaan tidak meningkat.
“Rugi kalau puasanya hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja. Dan jangan puasa hanya untuk sekedar menurunkan berat badan,” ungkapnya pada, Senin (27/3) ketika menyampaikan Tausiyah Pengajian Dhuha di Masjid Islamic Center UAD, Yogyakarta.
Namun demikian, meski puasa sebagai pendidikan untuk ruhani tetapi menurut Dokter Spesialis Saraf ini mengatakan bahwa puasa juga memiliki manfaat untuk kesehatan badan. Meski kesehatan bukan segala-galanya, tetapi segalanya tidak bisa dinikmati tanpa kesehatan.
Oleh karena itu, menurut Hadis Nabi Muhammad SAW, kesehatan merupakan aset manusia yang harus dijaga, tapi sekaligus nabi juga mengingatkan bahwa manusia juga sering luap terhadap dua nikmat yaitu nikmat sehat dan waktu luang.
Kesehatan dan waktu luang merupakan nikmat yang tidak bisa dibeli, maka supaya tetap sehat harus meminta kepada Allah dan jika sudah diberi kesehatan, hal itu harus dijaga. Dan cara menjaga kesehatan adalah dengan cara tidak melakukan perbuatan yang mengancam pada kebinasaan.
Sementara itu, terkait dengan term yang mengatakan bahwa puasa dapat menyebabkan penyakit maag, dr. Agus mengatakan bahwa jika merujuk banyak teori mutakhir, term tersebut sudah dipatahkan.
“Seolah-olah kalau puasa itu bikin sakit. Belakangan karena diprotes oleh ahli kesehatan, semua itu kemudian dibantah. Karena secara teori tidak mungkin,” ungkapnya.
Sebaliknya, seorang yang melakukan puasa malah akan merasakan tubuhnya semakin sehat. karena merujuk Undang-Undang kesehatan didefinisikan sebagai seorang yang bahagia dan sejahtera dari fisiknya, mentalnya, sosialnya dan spiritualitasnya.
“Konsep kesehatan jiwa dalam Islam bukan hanya terhindar dari symptom, sindrom dan psikiatri. Namun penyakit jiwa juga terhindar dari kemaksiatan dosa dan akhlak.” Ungkapnya.
Hits: 0
No comments yet.