MUHAMMADIYAH.OR.ID, SLEMAN – Pada malam puncak Resepsi Milad ke-111 Muhammadiyah (18/11/2023) akan dilaunching program Gerakan Infak Pendidikan (GIP) 111. Gerakan ini untuk meratakan pertumbuhan pendidikan Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
Demikian disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agung Danarto pada (16/11) dalam Konferensi Pers yang diselenggarakan oleh PP Muhammadiyah di Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta.
Agung menjelaskan, kualitas pendidikan di Indonesia tidak sepenuhnya merata. Kesenjangan terlihat antara yang di pusat kota dengan yang di daerah 3T. Padahal pendidikan merupakan kebutuhan mendasar bagi bangsa Indonesia.
“Muhammadiyah berusaha membangun pondasi yang kuat untuk pendidikan yang ada di Indonesia, dan ini konsen Muhammadiyah sejak lama, dan dalam rangka untuk meneruskan pondasi pendidikan bangsa,” kata Agung.
Berbeda dengan penggalangan yang lain, GIP 111 ini langsung di bawah koordinasi PP Muhammadiyah. Sebagaimana diketahui, instansi pendidikan Muhammadiyah membuka peluang untuk pemerataan akses pendidikan bagi seluruh bangsa.
Maka sudah menjadi pengetahuan umum, bahwa pendidikan Muhammadiyah di daerah 3T, termasuk di pedesaan masih sangat membutuhkan bantuan. Selain untuk perbaikan sarana dan prasarana, juga gaji guru yang masih jauh di bawah standar.
“Untuk memberikan subsidi gaji guru sekolah Muhammadiyah,” imbuhnya.
Kondisi keuangan yang sulit, guru-guru di sekolah swasta seperti sekolah Muhammadiyah rentan tergoda untuk pindah profesi. Namun yang tidak kalah ironis, banyak guru swasta yang diterima PPPK, dan ditarik ke sekolah negeri, menyebabkan sekolah swasta asalnya kelabakan bahkan sampai ada yang gulung tikar.
“Tentu harus ada upaya serius untuk meningkatkan gaji guru-guru kita, yang ada di berbagai daerah – provinsi di samping juga untuk membangun sekolah-sekolah baru, seiring dengan kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan yang semakin besar,” tuturnya.
Agung Danarto menekankan, berinfak untuk pembangunan lembaga pendidikan Muhammadiyah sama dengan membangun pendidikan bangsa secara umum. Sebab lembaga pendidikan Muhammadiyah diperuntukkan bagi seluruh bangsa.
“Karena Muhammadiyah berkeyakinan kemajuan suatu bangsa itu tidak hanya ditentukan oleh sekelompok golongan saja. Tetapi seluruh anak bangsa harus terdidik sehingga karenanya dana pendidikan ini akan ditujukan untuk mencerdaskan seluruh anak bangsa,” katanya.
Dana yang terkumpul dari GIP 111 ini akan juga akan digunakan untuk memberikan beasiswa bagi peserta didik yang tidak mampu, dari masyarakat kelas menengah ke bawah.
Hits: 0
No comments yet.