MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCR PM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah gelar Sarasehan LPCR PM regional Jawa pada (23/8) di Madina Inn, Yogyakarta.
Hadir dalam acara ini Ketua PP Muhammadiyah Dahlan Rais, Ketua LPRC PM Jamaluddin Ahmad beserta jajaran, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DI. Yogyakarta Cahyono, dan perwakilan LPRC PM PWM se- Jawa.
Acara dibuka oleh Dahlan Rais, menurutnya acara seperti ini penting sebab menjadi stimulan majunya cabang dan ranting sebab keberadaannya strategis untuk dakwah Persyarikatan Muhammadiyah.
Sementara itu Ketua LPCR PM PP Muhammadiyah, Jamaluddin Ahmad menyampaikan, sarasehan regional ini merupakan pertama kali diadakan pada periode ini. Saat ini tidak hanya LPRC PM, tapi juga Ketua PWM yang membidangi.
“Jawa ini separuh lebih dari cabang dan ranting dari cabang dan ranting Muhammadiyah di Indonesia, bahkan di Jawa Timur dan Jawa Tengah ini penyumbang paling banyak,” katanya.
Pada periode muktamar 2022, LPRC PM PP Muhammadiyah diberikan target untuk bisa membuka cabang dan ranting baru. Dari seluruh kecamatan di Indonesia, target LPRC PM sebanyak 60 persen, sementara ranting ditarget sebanyak 40 persen dari desa atau kelurahan yang ada di Indonesia.
LPCR PM saat ini juga terus mengembangkan berbagai aplikasi diantaranya Salamu, Sicara, dan Notulenmu sistem pelaporan report cabang dan ranting dari seluruh Indonesia. Diharapkan melalui pembangunan berbagai aplikasi tersebut dapat diketahui keaktifan cabang dan ranting di seluruh Indonesia.
Pada kesempatan ini Jamal juga menyampaikan setiap cabang dan ranting Muhammadiyah di seluruh Indonesia memiliki masjid percontohan. Untuk memulai itu dapat mengirimkan perwakilan mengikuti pelatihan Marbotmu.
Dalam sambutan selamat datang, Cahyono berterima kasih atas dipilihnya PWM DIY sebagai lokasi acara ini. Diharapkan dari acara ini bisa berdampak positif pada perkembangan cabang dan ranting, sehingga lebih maju lagi.
“LPCR ini sebagai lembaga yang sangat strategis, apalagi saat ini sudah ada urusan masjidnya,” ungkapnya.
Di Yogyakarta, LPCR PM sebagai lembaga strategis, LPCR PM juga di DI. Yogyakarta didorong juga untuk membantu melakukan dakwah komunitas, sekaligus untuk urusan promosi penambahan jumlah KTAM.