bandungmu • Dec 01 2023 • 37 Dilihat
BANDUNGMU.COM — Pondok Pesantren Syamsul Ulum merupakan salah satu pesantren modern yang berdiri di bawah naungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ujungberung, Kota Bandung, Jawa Barat.
Lokasi Pesantren Syamsul Ulum bisa dikatakan sangat strategis yakni di Jalan Territorial II, Cikoang, Ujungberung, Kota Bandung.
Pesantren ini juga berada sekitaran kaki Gunung Manglayang yang tentunya disuguhi udara sangat sejuk.
Layaknya pesantren lain dengan sistem modern, di Pesantren Syamsul Ulum, para santri dibekali dengan pembelajaran ilmu berbasis agama dan juga berbasis umum.
Untuk kurikulum kepesantrenan, Syamsul Ulum mengacu pada kurikulum yang ditetapkan oleh LP3M. Sementara itu, mata pelajaran umum mengacu kepada ketetapan dari Kementerian Agama.
Selain itu, untuk menunjang kegiatan lain para santri di luar pembelajaran, di Syamsul Ulum juga ada kegiatan ekstrakulikuler.
Misalnya saja Hizbul Wathan, tapak suci, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), futsal, volley ball, badminton, kaligrafi, muhadharah, dan Syamsul Ulum TV.
Baik kegiatan formal dan kegiatan non formal tersebut disesuaikan dengan visi dan misi yang diharapkan oleh Pesantren Syamsul Ulum kepada para santri yakni dengan visi “mencetak ulama yang unggul, berakhlak mulia, dan berwawasan global”.
Begitu juga degan misinya yang berbunyi “menghasilkan ulama yang tafaquh fiddin, unggul dalam tahfidz, bahasa, dan public speaking. Membentuk akhlak mulia dalam berkehidupan. Menguasai bidang IMTAQ dan IPTEK.”
Visi dan misi di atas ditunjang dengan berbagai sarana yang telah ada di Pesantren Syamsul Ulum yang meliputi perpustakaan, laboraturium komputer, lapangan voli dan lapangan futsal dan depot air minum sendiri.
Sementara itu, untuk tingkat pendidikannya, saat ini Pesantren Syamsul Ulum menyediakan dua tingkatan pendidikan. Pertama, tingkat MTs. Kedua, tingkat SMA.
Bila melihat sejarah ke belakang, sebenarnya rencana pendirian pesantren ini sudah dicanangkan dari 1986 oleh kepengurusan PCM Ujungberung yang waktu itu periode kepemimpinan Drs H Mamun.
Hal ini tertuang dalam surat keputusan bernomor 02/PMC/II/1986, ditetapkan pada 22 November 1986, tentang susunan panitia pembangunan perguruan dan pesantren Muhammadiyah Cabang Ujungberung.
Dalam isi surat keputusan tersebut ada usulan penyegaran susunan kepanitiaan yang pada akhirnya diputuskan sebanyak 34 orang sebagai panitia pembangunan.
Ada beberapa alasan yang mendasari pendirian tersebut, khususnua pesantren.
Namun, hal yang paling disorot adalah adanya kekhawatiran dari PCM Ujungberung.
Yakni terkait kurangnya kaderisasi Muhammadiyah yang ada di lingkungan Ujungberung khususnya dan tentu juga peran ulama dalam lingkup global pada umumnya.
Namun, karena satu lain hal, pendirian pesantren baru benar-benar dibicarakan kembali pada 2009.
Dengan membawa kembali ruh semangat 1986, pimpinan pleno PCM Ujungberung pada waktu itu berikhtiar dengan membuat kembali susunan kepanitiaan pembangunan pesantren.
Maka lewat surat keputusan nomor 42/A.O/PCM/XII/09 yang ditetapkan pada 19 September 2009 diputuskan kembali sebanyak 28 orang sebagai panitia pembentukan gedung pondok pesantren dengan Ketua Drs H Mamun dan Sekretaris Drs Tatang Zakaria.
Sejak saat itu pembangunan pesantren berlangsung dengan beberapa tahapan.
Di bawah kepemimpinan Dr A Zamzam, pada 2012 yang bisa dikatakan juga tahap pertama, pembangunan dimulai dengan mendirikan masjid dan empat bangunan yang dimaksudkan untuk ruang kelas.
Selang tiga tahun kemudian, tahun 2015, tahap kedua, pembangunan dilanjut kembali dengan mendirikan beberapa asrama dan bangunan lain yang menunjang keberadaan santri kelak.
Setahun kemudian pada tahun 2016 Pondok Pesantren Syamsul Ulum mulai membuka pendaftaran untuk santri angkatan pertama.
Saat ini tahun, delapan tahun sejak berdiri, Pondok Pesantren Syamsul Ulum telah berhasil meluluskan dua angkatan.
Dari dua angkatan tersebut di antaranya ada yang meneruskan kuliah ke berberagai perguruan tinggi bergengsi. Misalnya ke Universitas Brawijaya, Universitas Muhammad Surakarta, Universitas Islam Negeri, dan sebagainya.
Nama Syamsul Ulum pertama kali muncul dalam surat keputusan tahun 2009. Drs H Mamun bersama panitia lainnya menginisiasi penamaan ini lantaran dua hal.
Pertama, sebagai sebuah penghormatan terhadap muwakif, Ibu Hj Euis Cucu Suryati, yang telah banyak mencurahkan segala usahanya, baik secara materil atau fisik pada keberhasilan pendirian pondok pesantren.
Itu sebabnya ada kata Syamsu yang memiliki makna sama dengan Suryati yakni mencerahkan.
Kedua, sebagai sebuah doa agar kelak lulusan pesantren ini senantiasa mampu menjadi mutiara yang bersinar dan mencerahkan umat.
Selain itu, lulusan diharapkan mampu merealisasikan nilai-nilai yang dijunjung di Pesantren Syamsul Ulum dengan moto mumtaz atau mencerahkan, ulama, mandiri, takwa, akhlaqul karimah, dan zu’ama.
Sebagaimana telah disinggung di atas, dalam menyelenggarakan pendidikannya, Pesantren Syamsul Ulum menerapkan kurikulum terpadu dan berimbang.
Para santri tidak hanya belajar mengenai ilmu umum sebagaimana murid sekolah formal. Namun, mereka juga diajarkan secara intens ilmu-ilmu agama seperti belajar kitab klasik dan lain-lain.***
___
Penulis: Muhammad Zaki Al-Aziz
Sumber: muhammadiyahgoodnews.id
sumber berita ini dari bandungmu.com
Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...
Oleh: Sukron Abdilah* BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...
BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...
BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...
CIREBONMU.COM — SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...
BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...
No comments yet.