Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Tantangan Internasionalisasi Muhammadiyah – Infomu

    Jun 19 202230 Dilihat

    California, InfoMu.co – Sejak berdirinya, Muhammadiyah telah berusaha membangun basis kewargaan, Muslim Urban yang Civic, terpelajar, mandiri dan berkemajuan dengan jaminan kesehatan, pendidikan modern, kemandirian ekonomi dan politik yang elegan dan adiluhung. Selain itu, Muhammadiyah juga turut membangun supremasi sipil, membangun moderasi beragama, berbudaya, berekonomi dan berpolitik. Gerakan inilah yang nantinya melahirkan “Bangsa” pada 28 Oktober 1928.

    “Sebetulnya ada satu proklamasi yang cukup penting yang perlu diingat dan diperingati oleh bangsa Indonesia selain proklamasi kemerdekaan, yaitu proklamasi kelahiran kebangsaan tanggal 28 oktober 1928,” ungkap Prof Dr Hj Siti Ruhaini Dzuhayatin MA pada Pengajian Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Jum’at (17/06).

    “Bangsa Indonesia inilah yang selanjutnya melahirkan negara yang dimaksudnya sebagai entitas untuk memberikan pengayoman dan merawat bangsa yang di dalamnya ada warga negara,” lanjutnya.

    Dalam pengajian bertajuk “Kalender Islam Global dan Internasionalisasi Muhammadiyah” yang dilaksanakan secara daring itu, Siti Ruhaini juga menyampaikan bahwa ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan transformasi Islam berkemajuan menuju Khoiiru Ummatin (umat terbaik). Pertama adalah aksentuasi Islam rahmatan lil alamin dengan menuju pada peruabah lebih baik; berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khoirat dalam QS Al-Baqarah: 148); menuju peradaban utama umat terbaik (Kuntum khoiru ummatin dalam QS Ali Imran : 110), melalui gerakan menyeru pada kebaikan dan mencegah kemungkaran (ta’muruna bil ma’ruf wa tanhauna ‘anil munkar) yang berbasis pada pemberdayaan umat (Al-maun).

    Kedua adalah dengan melakukan transformasi nilai-nilai Islam yang tetap relevan, responsive, prospektif dengan perubahan sosial, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuju “khoiru ummatin”.

    Ketiga dengan pembaruan—tajdid—yang berbasis empiris dan rasional. Menurutnya, agama perlu mengadaptasi ilmu pengetahuan baru yang lebih membawa pada “khoiru ummatin” dengan berbasis pada pendidikan modern, kesehatan yang berbasis ilmu pengetahuan serta pengentasan kemiskinan yang sistematis.

    Lebih jauh, Staf Khusus Presiden RI tahun 2018-2019 itu juga menyampaikan beberapa tantangan internasionalisasi Muhammadiyah. beberapa tantangan tersebut adalah memastikan tauhid sosial, pencerahan, mobilisasi amal saleh, serta networking dengan berbagai pihak dalam hal kebajikan.

    Hal yang tidak kalah penting menurut Ruhaini adalah memastikan konsistensi non-politis Muhammadiyah di Indonesia. Selanjutnya, Muhammadiyah juga perlu memperkokoh komitmen kebangsaan, kemanusiaan, demokrasi dan kompatibilitas nilai-nilai universal.

    Perlunya memperkuat internasionalisasi, baik dalam hal gerakan maupun liputan media berskala internasional pada isu kemanusiaan di negara-negara konflik seperti Palestina, Afganistan, Myanmar, Philipina, hingga Thailand.

    Ahli utama kantor staf presiden RI itu juga menyarankan untuk memperbanyak tokoh-tokoh Muhammadiyah di kancah Internasional. Baik di PBB, OKI, maupun ASEAN.

    “Perlu konsistensi tokoh-tokoh Muhammadiyah agar tidak terlibat serta disasosiasi dengan aktivitas polarisasi, keterbelahan sosial dan ekstrimisme. Termasuk peningkatan reputasi di bidang pendidikan,” terangnya.

    Sementara Associate Profesor, Religious Studies Departement & Chair, Middle East and Islamic Studies Program, University of California, Prof Muhammad Ali PhD menyampaikan bahwa tantangan yang dihadapi Muhammadiyah saat ini adalah bagaiman mengenalkan Muhammadiyah kepada masyarakat global.

    “Bagaimana orang-orang yang non-Indonesia, Muslim yang non-Indonesia, atau yang tidak memiliki hubungan dengan Indonesia yang berbahasa inggris, yang berbahasa arab, yang berbahasa turki, yang berbahasa china, yang berbahasa lain sebagainya. Itu juga tertarik dan menjadi anggota, members dari organisasi seperti Muhammadiyah,” tuturnya. (dandi/ sm )

    sumber berita dari infomu.co

    Author

    Share to

    Related News

    Banjir Lampung

    Banjir Bandang Melanda Lampung Tiga War...

    by Jan 22 2025

    Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda delapan kabupaten/kota di Provinsi Lampung, termasuk La...

    Hak Pejalan Kaki – bandungmu.com

    by Nov 23 2024

    Oleh: Sukron Abdilah*  BANDUNGMU.COM — Kita selalu beranggapan bahwa untuk berbuat baik harus mem...

    Pelajaran dari Kehati-hatian Rasulullah ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Bandung – Diskusi mengenai tobat pelaku zina yang belum menjalani hukuman sering me...

    Islam Berkemajuan Harus Jadi Arus Utama ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dadang Kahmad secara resmi membuka...

    SDIT Muhammadiyah Harjamukti Latih Keman...

    by Nov 23 2024

    CIREBONMU.COM  —  SDIT Muhammadiyah Harjamukti Kota Cirebon adakan kegiatan camping yang penuh d...

    UAH Ajak Umat Islam Perkuat Akidah Demi ...

    by Nov 23 2024

    BANDUNGMU.COM, Jakarta — Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ustaz A...

    No comments yet.

    Please write your comment.

    Your email will not be published. Fields marked with an asterisk (*) must be filled.

    *

    *

    back to top