Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Tradisi Baru, Pengukuhan Pimpinan Muhammadiyah sebagai Agenda Penguatan Amanah

    Aug 25 202336 Dilihat

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANTUL – Meski sebagai tradisi baru, acara pengukuhan di setiap level pimpinan Muhammadiyah terpilih, menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah harus menjadi penguatan, motivasi dan pengabdian untuk memimpin Muhammadiyah-’Aisyiyah.

    Haedar pada Kamis malam (24/8) dalam agenda Pengukuhan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) dan ‘Aisyiyah Tamantirto Utara menceritakan, bahkan di level Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tidak mengenal tradisi pengukuhan atau pelantikan. Sebab serah terima jabatan berlangsung singkat ketika muktamar, seketika langsung bekerja – mengabdi untuk Muhammadiyah.

    Disebut oleh Haedar sebagai kesempatan penguatan karena azam dari diterimanya amanah di Persyarikatan Muhammadiyah sebagai ibadah kepada Allah SWT. Oleh karena itu, pengkhidmatan di Muhammadiyah merupakan bentuk ibadah kepada Allah SWT.

    Menurutnya, ibadah jika dilakukan secara berjamaah atau secara organisasi akan menjadi lebih kuat. “Kita hidup ini untuk beribadah. Beribadah itu yakni menjalankan yang menjadi perintah Allah, menjauhi segala larangannya dan menjalankan apa yang diizinkan oleh syariat,” tuturnya.

    Di sisi lain, warga Muhammadiyah juga diminta untuk menyatu atau bisa bersosialisasi dengan masyarakat. Sebab, menjalin relasi yang baik dengan tetangga dan masyarakat juga bagian dari perintah syariat. Bahkan menjalin hubungan baik antara suami, istri, dan anak-anak di rumah juga bagian dari ibadah.

    “Bahkan bagi kita ikhtiar mencari nafkah itu juga bernilai ibadah, memperoleh pahala dari Allah, maka berlipat ganda,” imbuhnya.

    Termasuk mencari ilmu juga bagian dari ibadah, hal itu yang menurut Haedar membedakan aktivitas mencari ilmu yang dilakukan oleh seorang muslim dengan non-muslim. Lebih-lebih bagi seorang muslim yang dengan optimal dalam mencari ilmu, tentu pahalanya berlipat ganda.

    Hits: 0

    sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id

    Author

    Share to

    Written by

    muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah

    Related News

    Muhammadiyah Maksimalkan Wakaf dalam Sek...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais, menekankan pen...

    Muhammadiyah Proyeksikan Kemandirian Eko...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi saksi berkumpulnya sekita...

    ‘Aisyiyah Dorong Pengarusutamaan E...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) harus menjadi arus ut...

    Pendidikan Inklusif Muhammadiyah Diapres...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, KENDARI – Evangelis (Ev) Munfaridah dari Majelis Gereja Kebangunan Kalam Allah...

    Menelusuri Ragam Metode Penentuan Hukum ...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Manhaj Tarjih Muhammadiyah dirancang untuk menjaga relevansi dan ...

    Bukan Gedungnya, Tapi Mentalitas Kolonia...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Dalam wawancara yang disiarkan pada Sabtu (24/08) di acara ROSI, Kom...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top