Muhammadiyah • Jun 17 2023 • 34 Dilihat
Ulama, cendekia, dan pemikir di Muhammadiyah dari waktu ke waktu telah berkontribusi dalam menjelaskan makna frasa “masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Pada tahun 1945 Ki Bagoes Hadikoesoemo membentuk tim untuk membahas frasa “masyarakat Islam yang sebenar-benarnya” yang terdiri atas Fakih Usman, Hamka, Farid Ma’ruf, dan Ahmad Shalahaby. Belum ada keterangan detil yang diperoleh terkait hasil pembahasan tim ini. Akan tetapi, sebagaimana dikutip dari Nashir (2009), menurut Farid Ma’ruf perpaduan antara konsep “masyarakat Islam” dan “yang sebenar-benarnya” merupakan cita-cita ideal tentang suatu wujud masyarakat.
Pada tahun 1965, berkenaan dengan Muktamar ke-36 Muhammadiyah, diadakan Simposium Tardjih pada tanggal 24 Juli mengenai definisi konsep “masyarakat Islam”. Dalam simposium ini dirumuskan 16 ciri masyarakat Islam, yakni: (1) keimanan; (2) ‘ubudiah; (3) akhlak karimah; (4) pertalian batin; (5) keadilan; (6) kejujuran; (7) keamanan; (8) kemakmuran; (9) pertolongan; (10) penyiaran/dakwah, pengajaran dan pendidikan; (11) perdamaian; (12) pimpinan; (13) kepatuhan; (14) pertahanan; (15) musyawarah; (16) kebebasan.
Dalam simposium juga dirumuskan delapan usaha-usaha mewujudkan masyarakat Islam, yakni sebagai berikut:
Delapan usaha mewujudkan masyarakat Islam sebagaimana hasil simposium di atas sangat terkait dengan perlunya pembinaan, pembimbingan, dan penuntunan masyarakat dalam hal keagamaan dan keislaman; penegakan hak asasi manusia; pemerataan pendidikan dan akses peningkatan ilmu pengetahuan; resolusi konflik yang mengedepankan dan diselenggarakan secara demokratis; kepemimpinan yang adil dan bertanggungjawab.
Sebagaimana nanti akan dilihat bahwa rumusan-rumusan berkenaan dengan konsep “masyarakat Islam” akan terus menerus mewarnai diskursus tujuan Muhammadiyah dalam setiap zaman. Sebagai contoh Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) merupakan langkah konkret dalam menjawab harapan-harapan yang tercantum dalam rumusan depalan usaha mewujudkan “masyarakat Islam” yang telah disebut di atas. Jelang satu abad Muhammadiyah, buku-buku tuntunan keberagamaan, keagamaan, dan keislaman turut serta menjadi bagian penting dari tantangan ini.
Frasa “masyarakat Islam yang sebenar-benarnya” telah mewarnai imajinasi aktivis, kader, warga, dan jamaah Muhammadiyah dari masa ke masa. Berbekal konsep “masyarakat Islam”, mereka telah mendinamisasi kiprah Muhammadiyah hingga berusia satu abad lebih. Konsep “masyarakat Islam” sendiri pun bersanding dengan konsep-konsep lain seperti “masyarakat utama”, “Islam berkemajuan”, hingga “kemanusiaan universal”.
Dalam dokumen Isu-Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan Universal, konsep “masyarakat Islam” diderivasi ke dalam spektrum konsep yang lebih meluas. Misalnya ada konsep “keadaban Islami”, dan “Islam Wasathiyah”. Meski tidak lagi secara eksplisit menggunakan konsep “masyarakat Islam”, Muhammadiyah tetap berpegang pada rumusan-rumusan susbtantif tentang apa itu “Islam” yang diperjuangkan dan dipromosikan untuk masyarakat di nusantara dan dunia.
Implikasi dari perkembangan apropriasi, derivasi, dan adaptasi konsep “masyarakat Islam” atau “masyarakat utama” mendorong Muhammadiyah untuk meningkatkan kiprah konkret secara global sebagaimana yang sudah dirintis Persyarikatan sejak dahulu. Sebagai contoh terbaru, Muhammadiyah kini tidak saja mampu dan berkemampuan mendirikan sekolah dan rumah sakit hingga ke pelosok negeri paling terisolir, tapi juga bisa merambah ke luar negeri. Bahkan gerakan kemanusiaan yang dilakukan Muhammadiyah sudah ada di level global.
Langkah-langkah inovatif dan berkemajuan seperti ini adalah konkretisasi spirit dari misi mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, yakni masyarakat Islam yang dapat berbuat banyak dan menebar kebaikan. Itulah Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Jika dahulu, para pendiri baru membayangkan seperti apa wujud kerahmatan yang dapat ditebarkan oleh “masyarakat Islam”, kini di generasi ini, mulai terlihat sebuah komunitas yang menebar misi pencerahan universal.
Hits: 0
sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id
muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
View all postsmuhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais, menekankan pen...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi saksi berkumpulnya sekita...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) harus menjadi arus ut...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, KENDARI – Evangelis (Ev) Munfaridah dari Majelis Gereja Kebangunan Kalam Allah...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Manhaj Tarjih Muhammadiyah dirancang untuk menjaga relevansi dan ...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Dalam wawancara yang disiarkan pada Sabtu (24/08) di acara ROSI, Kom...
No comments yet.