Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Arti Penting Hari Perempuan Internasional Bagi Nasyiatul Aisyiyah

    Mar 11 202331 Dilihat

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day (IWD) diperingati setiap tanggal 8 Maret. Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah (NA) Ariati Dina Puspitasari mengatakan bahwa tanggal tersebut merupakan pengingat tentang arti penting kesetaraan gender dalam dinamika kehidupan.

    “Sebagaimana sejarah lahirnya hari perempuan internasional, Hari perempuan internasional bagi NA adalah hari untuk memperingati atau mengingatkan seluruh umat manusia tentang perjuangan perempuan dalam mengawal kesetaraan gender,” ucap Ariati kepada tim redaksi Muhammadiyah.or.id pada Rabu (08/03).

    Menurutnya, arti penting Hari Perempuan Internasional lantaran tantangan perempuan saat ini khususnya di era disrupsi sangatlah kompleks. Pertama, masih banyak perempuan yang sangat ketakutan untuk berkiprah di dunia publik karena stereotip pada budaya maupun agama. Sehingga perempuan sangat takut meninggalkan domestic dan akhirnya tidak bisa mengoptimalkan potensinya. Ini sering disebut dengan sindrom cinderlela complex.

    Kedua, pemikiran bahwa kesetaraan gender menuntut adanya kesamaan, padahal lingkungan sekitar belum mendukung. Baik itu keluarga, masyarakat sekitar, juga lingkungan pekerjaan. Sehingga, perempuan kerapkali kesulitan menghadapi tuntutan dan situasi tersebut. Ketiga, pemaknaan tentang kesuksesan yang identik dengan material, jabatan dan kepopuleran, menjadikan terjadinya pergeseran nilai yang berpengaruh pada diri perempuan itu sendiri.

    “Sebagian perempuan akhirnya mengejar ambisi hingga meninggalkan nilai-nilai kodrati sebagai perempuan. Perempuan terjebak dalam maskulinitas sampai pada kecenderungan meninggalkan sifat feminim,” ucap Ariati.

    Keempat, WHO menyatakan bahwa 1 dari 3 perempuan di dunia mengalami kekerasan fisik dan seksual. Hal ini menjadi tantangan berat bagi perempuan untuk tetap dapat bermanfaat di ranah public, namun juga harus memiliki kewaspadaan yang tinggi.

    Ariati menambahkan bahwa perjuangan perempuan atas kesetaraan gender memang sudah dilakukan sejak lama, namun hal tersebut perlu untuk terus dilakukan. Perjuangan ini perlu dilakukan baik secara individu, berkelompok maupun dalam bentuk kebijakan. Secara individu, perlu kiranya setiap manusia mempelajari tentang hakekat manusia, gender dan keadilan secara komprehensif dari berbagai sudut pandang. Sehingga, setiap individu ini dapat menentukan sikap atas situasi yang dialami secara bijak.

    Perjuangan secara kelompok dalam hal ini organisasi atau komunitas perlu untuk lebih ditingkatkan dan melakukan sinergi antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Dengan massa yang lebih banyak, harapannya gerakan dalam memperjuangkan keadilan untuk perempuan akan semakin besar dampaknya.

    Menurut Ariati, Nasyiatul Aisyiyah dilahirkan salah satunya dalam rangka mewujudkan emansipasi perempuan. Berbekal dengan satu hadis yaitu “khairunnasi anfa’uhum linnas” sebagaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Karenanya, seluruh aktifitas NA mengarah pada perjuangan perempuan untuk dapat memberikan kebermanfaatan bagi sesama.

    “Termasuk dalam hal memperjuangkan hak-hak perempuan, yang termanifestasi dalam kegiatan seperti pelatihan capacity building, pendampingan kepada korban kekerasan, edukasi ke berbagai pihak dengan menggunakan kampanye mapun seminar, memperjuangkan kebijakan yang adil gender dengan audiensi kepada pemangku kebijakan, dan lain sebagainya,” pungkas Ariati.

    Hits: 0

    sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id

    Author

    Share to

    Written by

    muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah

    Related News

    Muhammadiyah Maksimalkan Wakaf dalam Sek...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais, menekankan pen...

    Muhammadiyah Proyeksikan Kemandirian Eko...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi saksi berkumpulnya sekita...

    ‘Aisyiyah Dorong Pengarusutamaan E...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) harus menjadi arus ut...

    Pendidikan Inklusif Muhammadiyah Diapres...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, KENDARI – Evangelis (Ev) Munfaridah dari Majelis Gereja Kebangunan Kalam Allah...

    Menelusuri Ragam Metode Penentuan Hukum ...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Manhaj Tarjih Muhammadiyah dirancang untuk menjaga relevansi dan ...

    Bukan Gedungnya, Tapi Mentalitas Kolonia...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Dalam wawancara yang disiarkan pada Sabtu (24/08) di acara ROSI, Kom...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top