Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Haedar Nashir Beberkan Kepeloporan Kiai Dahlan Membuka Mimbar Publik Hingga Gerakan Dakwah Kultural

    Mar 19 202428 Dilihat

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir mengungkapkan kepeloporan KH. Ahmad Dahlan sebagai mubalig pertama yang melakukan tabligh di ruang-ruang publik.

    Hal itu disampaikan Guru Besar Ilmu Sosiologi ini dalam Pengajian Ramadan 1445 H di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada Senin malam (18/3) di Auditorium KH. Azhar Basyir.

    Pada saat itu, Kiai Dahlan juga membidani kelahiran kajian malam jumat, Pengajian Malam Selasa (PMS) yang masih aktif sampai sekarang, dan dari situ ruang-ruang publik menjadi mimbar khutbah para mubalig.

    “Dari situ tradisi ustaz dan kiai itu menghadiri dan mendatangi jemaah. Lalu lahirlah pengajian-pengajian umum, yang kemudian di tahun 50-an direplikasi menjadi lahirnya masjid-masjid dan musala di tempat-tempat dan lembaga pemerintahan,” kata Haedar.

    Tidak hanya itu, Kiai Dahlan sebagaimana diungkapkan oleh Haedar juga melakukan kepeloporan dalam pelembagaan amil zakat, dan penyelenggaraan ibadah haji.

    Keseriusan Kiai Dahlan dalam mendirikan penyelenggaraan ibadah haji ditunjukkan dengan mengirim Kiai Sudja’ beserta dua muridnya yang lain ke Mekkah untuk melakukan kajian ibadah haji, dari pemberangkatan sampai kepulangan.

    Semua gerakan tajdid atau pembaharuan yang ada di Muhammadiyah ini dasarnya sudah diletakkan semua oleh Kiai Dahlan. Sehingga pada 1922 Muhammadiyah sudah menyebar di hampir seluruh banyak pelosok negeri.

    “Pergerakan Muhammadiyah di generasi awal lewat cabang-cabang rintisan – kepeloporan melekat dengan kawasan-kawasan entrepreneur,” ungkapnya.

    Pada generasi kedua periode tahun 1926 Muhammadiyah bahkan sudah menyebar sampai di Alabio (Kalimantan), dan sampai juga di Aceh di kawasan terjauh di sana, NTT, Tidore, terus ke Tanah Papua.

    Penyebaran Muhammadiyah tersebut bukan tanpa penolakan dan perlawanan dari kaum tradisional, akan tetapi karena daya jelajah dan radar gerakan Muhammadiyah saat itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat maka dengan mudah diterima di banyak tempat.

    “Maka tidak heran, Muhammadiyah menjadi satu-satunya organisasi Islam yang lahir di awal abad ke 20 yang paling menyebar dan meluas di tanah air dalam berbagai segmen sosial masyarakat,” katanya.

    Kenyataan tersebut merupakan bukti atas gerakan Muhammadiyah yang inklusif, selain itu juga didukung oleh statuten Muhammadiyah. Dalam statuten tersebut terdapat kata kunci menyebarluaskan, memajukan, dan menggembirakan.

    Hal itu juga menunjukkan bahwa watak kultural Muhammadiyah memang sudah ada sejak awal, dan punya pondasi pada kesejarahan generasi awal Muhammadiyah. Sehingga dakwah kultural yang ada saat ini merupakan konstruksi dan sistematisasi atas yang telah diletakkan para pendahulu.

    sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id

    Author

    Share to

    Written by

    muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah

    Related News

    Muhammadiyah Maksimalkan Wakaf dalam Sek...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais, menekankan pen...

    Muhammadiyah Proyeksikan Kemandirian Eko...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi saksi berkumpulnya sekita...

    ‘Aisyiyah Dorong Pengarusutamaan E...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) harus menjadi arus ut...

    Pendidikan Inklusif Muhammadiyah Diapres...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, KENDARI – Evangelis (Ev) Munfaridah dari Majelis Gereja Kebangunan Kalam Allah...

    Menelusuri Ragam Metode Penentuan Hukum ...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Manhaj Tarjih Muhammadiyah dirancang untuk menjaga relevansi dan ...

    Bukan Gedungnya, Tapi Mentalitas Kolonia...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Dalam wawancara yang disiarkan pada Sabtu (24/08) di acara ROSI, Kom...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top