Muhammadiyah • Mar 18 2024 • 26 Dilihat
MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan bulan suci Ramadan identik dengan santunan.
Jika dipahami dari sudut pandang agama tradisi santunan diinspirasi oleh hadis Nabi yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW adalah seorang yang sangat dermawan dan beliau memperbanyak sedekah atau meningkatkan kedermawanannya itu pada bulan Ramadan.
“Karena itu maka umat Islam kemudian di bulan Ramadan berusaha untuk semaksimal mungkin dapat berbagi dengan sesama tentu saja bagi dengan sesama itu tidak khusus di bulan Ramadan, kita memberikan sedekah itu bisa di bulan apa saja, memberikan infak bisa di bulan apa saja, tetapi di bulan Ramadan ini sesuai dengan hadis Nabi semangat untuk berderma semakin meningkat,” tutur Mu’ti dalam Kajian Kolak TV Muhammadiyah yang disiarkan pada Sabtu (16/3).
Bahkan, lanjut Mu’ti terkadang ada yang memberikan zakatnya di bulan Ramadan. Padahal jika membaca ketentuan-ketentuan agama zakat itu tidak harus di bulan Ramadan, bisa dilakukan di bulan apa saja.
“Kalau kita bicara tentang hukum mengenai zakat khususnya zakat mal itu kan patokannya dua yang pertama adalah jumlah harta tertentu yang mencapai nisab, kemudian yang kedua waktu kepemilikan harta yang mencapai satu haul, nah haul itu tidak harus selalu jatuh di bulan Ramadan bisa jatuh di bulan apa saja karena itu tidak harus sebenarnya kita menunaikan zakat di bulan Ramadan kecuali jika memang haulnya hitungan 1 tahun harta yang kita miliki itu memang di bulan Ramadan,” ungkap Mu’ti.
Meski demikian, hal tersebut sudah menjadi tradisi yang akarnya berasal dari ajaran agama Islam.
“Kita tahu Islam adalah agama yang sangat menganjurkan kepada pemeluknya untuk menjadi manusia yang banyak bersedekah. Seseorang yang banyak berderma tentu banyak sekali hikmah dari kita bersedekah itu,” jelas Mu’ti.
Bahkan sedekah sebagai sebuah pemberian tidak selalu harus berupa harta, dalam hadis disebutkan senyum kepada sesama membahagiakan orang dengan senyuman itu juga sedekah.
Bahkan jika membaca buku The Power of Giving sedekah itu bisa juga berupa mau mendengar kesulitan, mau mendengar keluh kesah orang lain itu juga bagian dari sedekah.
“Jadi ada orang yang bermasalah yang mau curhat dan kita mau untuk mendengar curhat dari sahabat kita itu itu juga bagian dari sedekah, bahkan ada juga di dalam buku itu disebutkan termasuk sedekah itu memberi ide atau masukan kepada orang lain,” imbuh Mu’ti.
Mu’ti juga mengatakan bahwa bersedekah itu merupakan tradisi Islam dan menjadi bagian dari mengaktualisasikan Islam, sehingga menjadi ajaran yang mendatangkan rahmat dan manfaat bagi sesama.
Terakhir Mu’ti juga menyampaikan bahwa Ramadan bisa menjadi bagian untuk meningkatkan kualitas iman dan takwa dengan banyak bersedekah, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id
muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
View all postsmuhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah
MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais, menekankan pen...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi saksi berkumpulnya sekita...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) harus menjadi arus ut...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, KENDARI – Evangelis (Ev) Munfaridah dari Majelis Gereja Kebangunan Kalam Allah...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Manhaj Tarjih Muhammadiyah dirancang untuk menjaga relevansi dan ...
MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Dalam wawancara yang disiarkan pada Sabtu (24/08) di acara ROSI, Kom...
No comments yet.