Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Muhammadiyah Tetap Menjaga Tauhid dalam Melihat Budaya

    Mar 15 202446 Dilihat

    MUHAMMADIYAH. OR. ID, YOGYAKARTA- Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Tafsir mengatakan bahwa purifikasi penting dimaknai sebagai otentikasi atau proses mencari ajaran Islam yang otentik.

    Semangat ini menurut Tafsir sejalan dengan cita-cita Muhammadiyah yaitu untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

    Tafsir juga mengungkapkan karena lekat dengan identitas purifikasi kembali kepada Alquran dan Sunnah, gerakan tajdid Muhammadiyah seringkali disalahpahami oleh masyarakat awam sebagai gerakan Islam yang tidak bisa berkompromi dengan seni dan kebudayaan.

    “Padahal, nyatanya Muhammadiyah justru bersikap moderat dan apresiatif terhadap kesenian, kebudayaan, dan kearifan lokal. Muhammadiyah tetap menampilkan budaya, dan tidak menghapuskan budaya,” ujar Tafsir pada Jumat (15/3) dalam Pengajian Ramadan 1445 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah bertempat di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

    Di satu pihak Muhammadiyah puritan Ar-Ruju’ ila al-Qur’an wa as-Sunnah, tapi di sisi lain apresiasi terhadap budaya. Bahkan ini menjadi ideologi resmi Muhammadiyah yang ditampilkan lewat dokumen-dokumen resmi seperti Dakwah Kultural Muhammadiyah, Seni Budaya Islam, dan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah.

    “Ketiga dokumen ini mengatur secara jelas bagaimana hubungan Muhammadiyah dengan kesenian sehingga meskipun Muhammadiyah seringkali dikategorikan sebagai gerakan Islam puritan, tapi purifikasi Muhammadiyah adalah purifikasi yang kultural, apresiasi terhadap budaya,” imbuh Tafsir.

    Sehingga menurut Tafsir dakwah Muhammadiyah itu tidak hanya soal Alquran dan sunnah, tapi juga sesuai dengan kearifan-kearifan yang tumbuh di sekitar masyarakat.

    “Muhammadiyah tetap menjaga tauhid dalam melihat budaya, namun tidak melawan kultur yang sudah ada. Karena pada dasarnya Islam menyatu dengan tradisi, dan purifikasi yang dimaknai Muhammadiyah tidak identik dengan penghilangan budaya, namun yang dihilangkan ialah TBC nya,” ujar Tafsir.

    sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id

    Author

    Share to

    Written by

    muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah

    Related News

    Muhammadiyah Maksimalkan Wakaf dalam Sek...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais, menekankan pen...

    Muhammadiyah Proyeksikan Kemandirian Eko...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi saksi berkumpulnya sekita...

    ‘Aisyiyah Dorong Pengarusutamaan E...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) harus menjadi arus ut...

    Pendidikan Inklusif Muhammadiyah Diapres...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, KENDARI – Evangelis (Ev) Munfaridah dari Majelis Gereja Kebangunan Kalam Allah...

    Menelusuri Ragam Metode Penentuan Hukum ...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Manhaj Tarjih Muhammadiyah dirancang untuk menjaga relevansi dan ...

    Bukan Gedungnya, Tapi Mentalitas Kolonia...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Dalam wawancara yang disiarkan pada Sabtu (24/08) di acara ROSI, Kom...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top