BANDUNGMU.COM, Bandung — Siapa yang tak kenal pempek, kudapan khas “Bumi Sriwijaya” Palembang ini berhasil menggoyangkan lidah di Bumi Parahyangan.
Di Kota Bandung juga banyak penjual atau tempat makan pempek. Salah satunya Pempek Rama di Jalan Rama Nomor 28-30, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo.

“Sejarah Pempek Rama, awal tahun 1988, saya main ke Bandung dan melihat belum banyak yang usaha pempek. Lantas saya coba menyicip sampai yang paling top, tetapi menurut saya itu masih kurang rasa,” kata Benjamin sang pemilik Pempek Rama.
Singkat cerita, Benjamin pun memutuskan untuk hijrah dari Palembang ke Bandung pada 1988. Ia pun memberanikan diri untuk berinovasi kuliner pempek dengan rasa yang bersahabat dengan lidah Sunda.
“Akhirnya saya putuskan untuk hijrah ke Bandung. Jadi, pada 1988 saya coba, awalnya ngontrak di Jalan Rama. Ternyata bulan demi bulan kelihatan laris,” ungkapnya seperti dikutip dari laman bandung.go.id.
“Terus berlanjut sampai sekarang, ternyata peminat pempek di Bandung luar biasa. Manis, pedas, asam, itu salah satu rasa khas lidah Sunda, memang cocok pempek ini hadir di Bandung,” ungkapnya.
Untuk beradaptasi rasa, ia pun memperhatikan bahan baku dengan detail. Bahkan saus pempek alias cuko, memiliki dua rasa, yaitu pedas dan manis. “Makannya cocok lidah tanah Sunda di sini cocok,” tuturnya.
Soal bahan pokok, Benjamin tidak ingin salah kaprah. Ia memastikan bahan pempek yang kualitas bagus sehingga berpengaruh terhadap rasa.
“Semua bahan saya ambil dari luar, ikan tenggiri dari Jakarta, aci dari Bogor, gula aren dari Palembang. Tiga bahan pokok utama sampai saat ini saya pertahankan,” bebernya.
Untuk varian pempek banyak plihan, mulai dari kapal selam hingga lenjer. Soal harga jangan khawatir karena harga Pempek Rama masih ramah di kantong kok. Mulai dari Rp.7.000 sampai Rp.25.000 per buahnya.

Kalau malas untuk datang ke tempat, lanjut Benjamin, bisa order via aplikasi. Tinggal tulis saja Pempek Rama dan sesuaikan dengan lokasi toko.
Selain itu, bisa juga diorder dari lima cabang yang sudah ada di Bandung. “Online ada, kalau mau datang dan makan di sini lebih baik,” tuturnya.
Dalam satu hari, lanjut Benjamin mampu menggunakan ikan tenggiri 20-30 kilogram. “Kita sebetulnya tidak menghitung per-porsi, tapi dihitung ikan yang kita pakai. Satu hari 20-30 kilogram daging bersih. Ikan yang digunakan tenggiri, tidak campur,” ujar pria 68 tahun ini.
Apa kiat sukses dan bertahan hingga saat ini? Menurutnya yakni dengan cara mempertahankan kualitas dan harga terjangkau. “Mutu tetap dipertahankan dan harga terjangkau. Harga jangan tinggi. Sesuaikan dengan barang yang kita jual,” tuturnya.
“Kita harus menekuni usaha, contohnya pelanggan saya akan tanya. Isitilahnya diulas, kita tanya kurangnya apa, makanannya cocok tidak. Jadi, kita bisa koreksi, cara itu saya pakai, ternyata banyak masukan sehingga saya harus menyesuaikan dengan lidah (masyarakat) di sini,” ungkapnya.
Selain pempek, tersedia juga kerupuk asli Palembang yang ia datangkan langsung dari Palembang. “Untuk pendamping makan pempek, ada kerupuk, itu asli Palembang kita kirim, kualitasnya terbaik,” bebernya.

Setelah berjalan 35 tahun, Benjamin meyakinkan untuk membuka cabang. Saat ini sudah ada lima cabang Pempek Rama.
Kelima cabang itu berada di Summarecon (Rubi Commercial 60), Gegerkalong Express (Jalan Gegerkalong Hilir Nomor 362), Taman Kopo Indah (TKI l Nomor 184A, seberang Kimia Farma), The Hallway Space (Pasar Kosambi lantai 244), dan di Jalan Cimbuleuit Nomor 66.
Nah, apakah Anda sudah siap mencicipi enaknya Pempek Rama? Selamat mencoba.***
___
Sumber: bandung.go.id
Editor: FA