Breaking News
Categories
  • #muktamar muhammadiyah aisyiyah 48
  • Acara
  • Berita Organisasi
  • Berita Sekolah
  • Cerpen
  • Featured
  • Gerak
  • Kabar
  • Kegiatan Mahasiswa
  • Kegiatan Sekolah
  • Keislaman
  • Muhammadiyah News Network
  • Muhammadiyah or id
  • Palestina
  • Pendidikan dan Pelatihan
  • Politik
  • PWMU CO
  • Resensi buku
  • Srawung Sastra
  • Tarjih
  • TVMU
  • Uncategorized
  • Video
  • wawasan
  • Perguruan Tinggi sebagai Kunci Penanggulangan Bencana bagi Komunitas

    Oct 13 202326 Dilihat

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Ketua Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Budi Setiawan menyampaikan perguruan tinggi sebagai kunci dalam penanggulangan bencana bagi komunitas.

    Dalam siaran pers yang diterima redaksi muhammadiyah.or.id pada (13/10), Budi menyebutkan bahwa perwujudan resiliensi komunitas di tingkat daerah dalam kebencanaan merupakan fungsi utama pembentukan Kampus Tangguh Bencana.

    “Keterlibatan masyarakat dalam peningkatan kapasitas itu penting. Jangan sampai masyarakat hanya menjadi objek, tetapi juga harus menjadi subyek untuk kita latih terus kapasitasnya” ujarnya dalam agenda seminar nasional di UM Kendari.

    Namun sebelum sampai pada peningkatan kapasitas di komunitas, Budi menyebutkan bahwa perguruan tinggi jelas lebih dulu membutuhkan peningkatan kapasitas tersebut. 

    “Resiliensi dimulai dari organisasinya yang memiliki kelentingan untuk sampai pada pemberian ketangguhan di dalam komunitas” ujarnya. 

    Ia juga menyebutkan bahwa perguruan tinggi sebagai instansi yang paling dekat dengan masyarakat, namun juga memiliki ruang dalam upaya pengarusutamaan kebijakan penanggulangan bencana kepada pemerintah. 

    Sementara itu, Eko Teguh Paripurno selaku Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Perguruan Tinggi, juga sepakat bahwa perguruan tinggi mampu bekerja dari level lokal sampai regional.

    “Perguruan tinggi itu, bisa terlibat aktif sebagai pihak ketiga untuk mendorong pemerintah melalui advokasi kebijakan dan mendorong platform daerah dalam rencana aksi penanggulangan bencana” jelasnya. 

    Di sisi lain, Eko juga mendorong perguruan tinggi untuk bergerak dalam aksi pencegahan risiko bencana melalui pengembangan riset pada KKN Tematik dan penerapan kurikulum project-based learning/case based learning.

    Hal tersebut disampaikan Eko karena selama ini permasalahan penelitian itu ada pada ketidakberpihakan penelitian kepada subjek penelitian. Maka melalui perguruan tinggi, justru penelitian bidang kebencanaan harus dikembangkan berdasarkan kebutuhan atau permasalahan pada komunitas.

    “Selama ini kita selalu bangga kalau melakukan penanganan respon dilapangan, tetapi kita tidak bangga telah mampu melakukan advokasi kebencanaan” tutupnya

    Hits: 1

    sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id

    Author

    Share to

    Written by

    muhammadiyah.or.id adalah website resmi persyarikatan Muhammadiyah. Dan dikelolah oleh PP Muhammadiyah

    Related News

    Muhammadiyah Maksimalkan Wakaf dalam Sek...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Dahlan Rais, menekankan pen...

    Muhammadiyah Proyeksikan Kemandirian Eko...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi saksi berkumpulnya sekita...

    ‘Aisyiyah Dorong Pengarusutamaan E...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) harus menjadi arus ut...

    Pendidikan Inklusif Muhammadiyah Diapres...

    by Aug 27 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, KENDARI – Evangelis (Ev) Munfaridah dari Majelis Gereja Kebangunan Kalam Allah...

    Menelusuri Ragam Metode Penentuan Hukum ...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Manhaj Tarjih Muhammadiyah dirancang untuk menjaga relevansi dan ...

    Bukan Gedungnya, Tapi Mentalitas Kolonia...

    by Aug 26 2024

    MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA — Dalam wawancara yang disiarkan pada Sabtu (24/08) di acara ROSI, Kom...

    No comments yet.

    Sorry, the comment form is disabled for this page/article.
    back to top