Pesan Al Quran, Islam Akan Bangkit Jika Umatnya Memiliki Daya Literasi Tinggi

MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Ayat pertama Surat Al-‘Alaq atau yang dikenal dengan ayat berisi perintah membaca (Iqra’) disebut sebagai ayat paling awal yang turun kepada Nabi Muhammad Saw.

Dari ayat ini, lahirlah peradaban Islam yang maju seperti Al-Madinatu Munawarah hingga peradaban Ummawiyah dan Abbasiyah. Namun setelah kegemilangan Islam itu runtuh, umat Islam justru tertinggal dan tidak mampu lagi menguasai dunia.

“Kelompok-kelompok masyarakat selain muslim seperti Buddha dan Protestan, mereka maju sekali hingga bisa menciptakan alat-alat yang kita pakai oleh kaum muslimin sekarang. Penyebabnya apa? Karena kita tidak mempraktekkan Iqra’,” ungkap Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad.

Dalam Catatan Akhir Pekan Tvmu, Sabtu (23/4) Dadang menyebut bahwa ilmu pengetahuan terbengkalai di dunia Islam karena umat muslim belum sepenuhnya terbuka untuk membaca berbagai ilmu pengetahuan di luar agama, apalagi indeks literasi di negara-negara muslim sangat rendah.

“Negara-negara maju, negara hebat itu ialah yang membiasakan rakyatnya membaca. Sedangkan masyarakat di Indonesia atau di negara Islam justru tidak terbiasa membaca,” ungkapnya.

Perintah iqra’ di dalam Alquran sendiri menurut Dadang bersifat umum (nakirah). Karenanya, para ahli tafsir memaknai bahwa Allah memerintahkan umat muslim untuk membaca semua ilmu pengetahuan dan bukan membaca ilmu agama saja.

Berkaitan dengan momentum Nuzulul Quran dan asyril awakhir atau sepuluh hari terakhir bulan suci Ramadan, Dadang berpesan agar kaum muslimin meresapi hikmah yang terkandung pada ayat tersebut dan berupaya menjadi umat yang inklusif dan haus akan ilmu pengetahuan.

Dadang juga menjelaskan bahwa orang yang memiliki kualitas membaca bagus, dia juga akan memiliki tradisi lisan yang bagus sehingga sebagai orang bertakwa, dia akan mampu bertutur dengan argumen yang bernas dan tepat (qaulan sadiidan, qaulan saliiman).

“Saya yakin kaum muslimin akan bangkit kalau kita punya tradisi membaca. Jika itu terjadi maka tradisi ngobrolnya, tradisi lisan juga ikut berkembang,” tambahnya.

Di samping terbuka dan haus ilmu, Dadang berpesan agar umat muslim tetap memprioritaskan Alquran sebagai bacaan yang diinternalisasikan ke dalam diri dan diaktualisasikan dalam bentuk akhlakul karimah.

Janganlah kita membiarkan Alquran itu sebagai sesuatu yang tidak pernah kita baca dan nanti di akhirat itu ada satu ayat yang berbunyi Wa qaala rasuulu Rabbi inna qaumi-takhadzu hadzal-qur’ana mahjura, Ya Allah kaumku menjadikan Alquran ini sesuatu barang yang tidak berharga dan ditinggalkan,” ucap Dadang menyitir Surat Al-Furqan ayat ke-30.

“Jangan sampai kita termasuk yang diucapkan nabi nanti di akhirat seperti itu,” pungkasnya. (afn)

sumber berita ini dari muhammadiyah.or.id

Author

Vinkmag ad

Read Previous

Panitia Zakat Siswa, Fasih Bacakan Doa | PWMU.CO

Read Next

‘Aisyiyah Terus Kuatkan Tradisi Keilmuan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Most Popular